KISAH NYATA.!!!!!!! MENYAKSIKAN ‘RITUAL MAYAT’ BERJALAN DI TORAJA YANG BIKIN KAMU TERKEJUT DAN MERINDING.!!!!!
DAERAH yang satu ini memang sangat menarik, selain destinasi wisata akan alamnya yang cantik, budaya Toraja juga dikenal unik. Salah satunya adalah adat ‘Mayat Berjalan’ atau warga Toraja menyebutnya ritual Ma’nene.
Salah satu warga setempat, Artino Mangiri mengatakan, kegiatan ini hanya dilakukan sekali dalam 3 tahun, tepatnya pada bulan Agustus. Biasanya ritual ini digelar setelah habis panen.
DAERAH yang satu ini memang sangat menarik, selain destinasi wisata akan alamnya yang cantik, budaya Toraja juga dikenal unik. Salah satunya adalah adat ‘Mayat Berjalan’ atau warga Toraja menyebutnya ritual Ma’nene.
Salah satu warga setempat, Artino Mangiri mengatakan, kegiatan ini hanya dilakukan sekali dalam 3 tahun, tepatnya pada bulan Agustus. Biasanya ritual ini digelar setelah habis panen.
“Tanggalnya tergantung kesepakatan dari keluarga, di Toraja pun tidak semua daerah melakukan ritual ini, hanya bebrapa daerah saja yang melakukannya” ujar Artino, Minggu (11/9/2016).
Ritual “Mayat berjalan” ini bertujuan untuk membersihkan sekaligus mengganti pakaian orang yang sudah meninggal. Untuk menggelar acara ini, orang Toraja mereka tidak segan-segan merogoh kojek ratusan hingga miliaran rupiah. Wow angka yang fantastis bukan.
Selain upacara pembersihan mayat, ritual ini juga sekaligus menjadi ajang mengenalkan dan memperlihatkan nenek moyang pada anak cucu mereka. “Orang toraja sangat menghargai nenek moyang mereka, ritual ini juga bertujuan agar keturunan Toraja turun temurun tetap mengenal silsilah nenek moyang mereka” lanjut Artino.
Beberapa orang luar Toraja, menganggap aneh tradisi ini. Bahkan beberapa mengaitkan ke ranah agama. Meski begitu, orang Toraja tetap melaksanakan ritual ini jika waktunya tiba.
“Masyarakat toraja adalah saudara kami, kami tidak seiman tapi itu bukan alasan untuk memutus silaturrahmi kami. Kami menghormati kebiasaan-kebiasaan mereka seperti mereka tidak pernah mengusik kebiasaan-kebiasaan kami.” pungkas warga lain bernama Ain Doery.
Ritual “Mayat berjalan” ini bertujuan untuk membersihkan sekaligus mengganti pakaian orang yang sudah meninggal. Untuk menggelar acara ini, orang Toraja mereka tidak segan-segan merogoh kojek ratusan hingga miliaran rupiah. Wow angka yang fantastis bukan.
Selain upacara pembersihan mayat, ritual ini juga sekaligus menjadi ajang mengenalkan dan memperlihatkan nenek moyang pada anak cucu mereka. “Orang toraja sangat menghargai nenek moyang mereka, ritual ini juga bertujuan agar keturunan Toraja turun temurun tetap mengenal silsilah nenek moyang mereka” lanjut Artino.
Beberapa orang luar Toraja, menganggap aneh tradisi ini. Bahkan beberapa mengaitkan ke ranah agama. Meski begitu, orang Toraja tetap melaksanakan ritual ini jika waktunya tiba.
“Masyarakat toraja adalah saudara kami, kami tidak seiman tapi itu bukan alasan untuk memutus silaturrahmi kami. Kami menghormati kebiasaan-kebiasaan mereka seperti mereka tidak pernah mengusik kebiasaan-kebiasaan kami.” pungkas warga lain bernama Ain Doery.
Advertisement